welcome in !!


tidak ada salahnya beriseng-iseng upload hasil catatan kuliah ku yang sudah dicetak di HSC angkatan buat di upload di sini.. sebagai back up kalo ada apa2 sama dokumen ku & akan lebih bermanfaat buat temen2 lain yang butuh. dari pada cuma teronggok di dokumen saja lebih baik terekspos & bisa diakses orang kan? toh gak rugi diriku eheheeee.. viva medika !

Minggu, 03 Februari 2013

Poisoning Management (Drug, Organophosphate, Carbamat)


Catatan Kuliah
 “ Poisoning Management (Drug, Organophosphate, Carbamat) “
dr. Rizka Humardewayanti, Sp.PD-KPTI
oleh : yuan’s !nk

Organofosfat dan carbamat adalah inhibitor cholinesterase yang poten sehingga bisa menimbulkan toksisitas kolonergik. Biasanya racun jenis ini masuk melalui kontak kulit, ingesti atau inhalasi.
Agen organofosfat saraf seperti tabun (GA), sarin (GB) dan soman (GD) berasal dari Jerman, ditemukan tahun 1940 untuk kepentingan terorisme. Namun karbamat juga bisa dipakai untuk kepentingan medis seperti untuk pembalik blockade neuromuscular (neostigmin, pyridostigmin, edrophonium) dan treatmen glaukoma, myasthenia gravis serta Alzheimer disease (echothiophate, pyridostigmine, tacrine dan donepezil).
Setiap tahun, sebanyak 3juta orang terpapar organofosfat dan carbamat dan fatalitasnya mencapai 300.000. Kasus di Indonesia sendiri terjadi karena incidental ingestion dan intentional ingestion dari buah-buahan dan sayuran yang diberi pestisida termasuk olahannya dan pakaian yang terkontaminasi.


Organofosfat/fosfat organic
Organofosfat/fosfat organic adalah bahan yang ada di dalam insektisida nyamuk, hama tanaman, lalat dan kecoa. Bahan ini meliputi diazinon, diklorfos, malation, mevinfos, paration, sarin dan soman.
Mekanisme aksi organofosfat :
-          diabsorbsi di kulit, paru-paru dan GIT
-          mengikat asetilkolin esterase (Ach-E) sehingga hidrolisis asetilcholin menjadi cholin dan asam asetat terhambat à Ach endogen terakumulasi di celah sinaps neuroeffector junction (otot polos, kelenjar eksokrin, otot rangka) maupun ganglion otonom simpatik dan parasimpatik
-          ikatan fosfat organic dengan enzim Ach-E sangat kuat dan ireversibel sehingga regenerasi Ach-E tidak terjadi à berikan pralidoxim untuk reaktivasi Ach-E dan lepas dari fosfat organic.
-          menginhibisi plasma cholinesterase/pseudocholinesterase & neuropathy target esterase (NTE)
Efek farmakologik
-          stimulasi reseptor kolinergik muskarinik à lakrimasi, hipersalivasi, hipersekresi kelenjar GIT, bronkokonstriksi, hipermotilitas GIT, sekresi kelenjar keringat
-          stimulasi reseptor nikotinik à kekakuan otot, fasciculasi otot, kelumpuhan otot, ketegangan mental, emosi labil, neurosis, konvulsi
-          kematian sering timbul karena kelumpuhan otot nafas sehingga gagal respirasi.
Gejala
-          gejala muncul setelah 20-30 menit racun masuk
-          gejala maksimal terjadi setelah 2-8 jam
-          pada keracunan ringan : anoreksia, pusing, sakit kepala, lelah, lemah, khawatir, tidak enak dada, tremor palpebra, miosis, penglihatan kabur
-          gejala keracunan sedang : mual, hipersalivasi, lakrimasi, kejang perut, muntah, keringat, pulsus lambat, fasciculasi
-          gejala keracunan berat : diare, pupil kecil tidak reaktif, sesak nafas, edema paru, sianosis, konvulsi, koma, henti jantung, mati
Diagnosis
-          Dx dilakukan berdasarkan riwayat, gejala perangsangan reseptor kolinergik, pemeriksaan lab (aktivitas enzim kolinesterase darah/pseudokolinesterase, pemeriksaan senyawa metabolit fosfat urin). Munculnya bau petroleum atau bau seperti bawang putih membantu diagnosis. Jika ragu, bila dilakukan tes trial tropin dewasa I mg atau 0,01-0,02 mg/kg pada anak.
Terapi
-          Perlancar pernafasan,
-          Injeksi atropine 2-5 mg IV untuk dewasa atau 0,05 mg/kgBB untuk anak segera setelah muncul gejala (bisa diulang setelah 3-5 menit) sebagai antagonis kompetitif/antidotum fisiologik
-          Injeksi senyawa oksim (pralidoxim 30mg/kgBB dewasa atau 25-50mg/kgBB anak secara IV bolus) sebagai reaktivator kolinesterase
-          Jika racun masuk secara oral, jangan lakukan emesis karena risiko koma dan kejang menyulitkan terapi berikutnya. Berikan adsorben arang aktif atau lakukan gastric lavage. Hindari laksan sebab bisa memperparah diare.
-          Untuk seizure nya, berikan benzodiazepin

Karbamate
Karbamat juga dipakai sebagai insektisida pembunuh serangga hama tanaman. Karbamat meliputi aldikarb, karbofuran, karbaril, dioksakarb, fisostigmin, mobam, propoksur, prostigmin, zektran dsb.
Mekanisme aksi carbamate :
-          dapat diabsorbsi cepat di semua rute paparan
-          menginhibisi kolinesterase secara transient (terjadi hidrolisis spontan dalam 48 jam)
-          durasi toksisitasnya lebih pendek daripada organofosfat dengan dosis sama
-          ikatan yang terbentuk bersifat reversible sehingga reaktifasi Ach-E lebih mudah dilakukan
-          mengikat asetilkolin esterase (Ach-E) sehingga hidrolisis asetilcholin menjadi cholin dan asam asetat terhambat à Ach endogen terakumulasi di celah sinaps ganglion kolinergik otonom simpatik dan parasimpatik (dominan parasimpatik)
Gejala dan Tanda
-          stimulasi saraf kolinergik parasimpatis à lakrimasi, hipersekresi kelenjar saluran nafas, bronkokonstriksi, hipersekresi kelenjar GIT, hipermotilitas lambung, mual, muntah, diare, keringar berlebih
-          stimulasi motor end plate à fasciculasi, kejang
Diagnosis
-           pemeriksaan senyawa karbamat darah, aktivitas enzim kolin esterase plasma
Terapi
-          Pemyelamatan fungsi vital
-          Pemberian antagonis kompetitif à atropine, hiosin

Kondisi klinis keracunan fosfat organic atau karbamat:
-          Durasi dan onset inhibisi variatif tergantung rute absorbsi, kecepatan agen menginhibisi Ach-E, konversi enzimatik, lipophylicity. Paparan oral dan respirasi menimbulkan gejala dalam 3 jam sedangkan paparan kulit dalam 12 jam. Agen lipofilik (dichlofenthion, fenthion, malathion) menunda gejala menjadi 5 hari
-          SLUDGE/BBB (Salivasi, Lakrimasi, Urinasi, Defekasi, Gastric Emesis, Bronchorrhea, Bronchospasm, Bradycardia)
-          DUMBELS (Defekasi, Urinasi, Miosis, Bronchorrhea/Bronchospasm/Bradikardi, Emesis, lakrimasi, Salivasi)
-          Reseptor di otak à depresi respirasi sentral, letargi, seizure, koma
-          Intermediate syndrome : flaksi leher dan lemah, reflex tendi dalam menurun, abnormalitas saraf cranial, kelemahan otot proksimal, insufisiensi respirasi
-          Organophosphorous agent Induced Delayed Neuropathy (OPIDN) terjadi 1-3 minggu setelah ingesti agen organofosfat spesifik.
Manajemen Umum:
-          ABC
-          Antidotum spesifik (kelompok dimethyl)
-          Sulfas atropine 1mg, monitor pupil sampai dilatasi pupil normal (2-3mm), monitor jantung juga
-          Pralidoxime 30mg/kgBB (dewasa); 50mg/kgBB (anak-anak)

alhamdulillah
fin 11 10 17 23 57

Tidak ada komentar:

Posting Komentar