welcome in !!


tidak ada salahnya beriseng-iseng upload hasil catatan kuliah ku yang sudah dicetak di HSC angkatan buat di upload di sini.. sebagai back up kalo ada apa2 sama dokumen ku & akan lebih bermanfaat buat temen2 lain yang butuh. dari pada cuma teronggok di dokumen saja lebih baik terekspos & bisa diakses orang kan? toh gak rugi diriku eheheeee.. viva medika !

Selasa, 10 Mei 2011

management parkinson

Catatan Kuliah
“ Management of Parkinsonism and Parkinson’s Disease ”
dr. Subagya, Sp.S
Oleh : yuan’s !nk

Bismillah… langsung dimulai aja ya…
Manajemen Parkinson disease dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan tahapannya yaitu manajemen tahap awal, tahap pertengahan dan manajemen tahap lanjut.
ž  Manajeman fase awal
Manajeman awal Parkinson disease dilakukan pada pasien parkindon dengan klasifikasi Hoehn and Yahr 1 sampai 2,5.
Tujuan manajemen awal Parkinson adalah untuk :
·         Meredakan gejala
·         Menurunkan kecacatan fungional à inaktif
·         Mengurangi atau menunda komplikasi terapi obat (diskinesia, fluktuasi motoris)
·         Mengurangi progresi penyakit dengan neuroprotektan
·         Meningkatkan kapasitas fisik
Terapi fase awal dilakukan dengan terapi neuroprotektif agent dan terapi simtomatik dengan obat farmakologis.
Ø  Agen neuroprotektan
Agen neuroprotektan dapat melindungi saraf dari kerusakan. Obat yang tergolong dalam agen neuroprotektan adalah vitamin E, riluzone, coenzim Q10, levodopa, pramipexole, ropinirole, amantadine, selegiline,  rasagiline, creatine dll.
Karena sifatnya yang melindungi sel saraf, agen neuroprotektan ini dapat mengurangi penyebab dasar kehilangan neuron penghasil dopamine. Sebenarnya tidak ada terapi neuroprotektan yang spesifik pada neuron dopamine untuk penyakit Parkinson.
Ø  Obat simtomatik
Obat simtomatik penyakit Parkinson perlu diberikan segera tergantung pada derajat keparahan (gangguan fungsional, efek dalam kehidupan), usia pasien, factor komorbid, risiko intolerance obat fase akut, dan risiko munculnya komlikasi fase lanjut.
Berikut ini algoritma decision making terapi simtomatis Parkinson disease.
Berdasarkan gejalanya, terapi yang dapat diberikan pada fase awal adalah sbb.
·         Tidak ada gangguan fungsional à tunda terapi
·         Gejala ringan à amantadine, selegiline
·         Gejala  spesifik à antikolinergik (tremor), depresi (antidepresan), anxiety (agen anxiolitik)
·         Gangguan fungsional à levodopa, dopamine agonis, COMT inhibitor
Ø  Terapi farmakologis
Tujuan terapi farmakologis pada penyakit Parkinson adalah :
·         Menambah jumlah dopamine yang sampai di otak
·         Stimulasi struktur otak yang bekerja dengan dopamine
·         Memblok aksi penghalang kerja dopamine seperti competitor dopamine (asetilkolin) dan enzim penghancur dopamine (COMT & MAO-B)
Secara umum, terapi farmakologis penyakit Parkinson dibedakan menjadi beberapa kelas yaitu :
v  Agen dopaminergik
·         Levodopa
Levodopa atau L-dopa merupakan obat paling efektif  dan menjadi pilihan pertama untuk meredakan gejala Parkinson disease. Levodopa ini sebenarnya merupakan precursor dopamine. Terapi Parkinson disease tidak langsung diberikan dopamine eksogen sebab dopamine dalam darah tidak dapat menembus blood brain barier. Lain halnya dengan levodopa yang diserap di usus melalui transport aktif menuju darah dan mampu menembus blood brain barier untuk masuk ke otak. Kemudian levodopa dikonversi menjadi dopamine di otak dengan bantuan enzim dopa dekarboksilase.
Berdasarkan guideline yang ada, levodopa diberikan dari dosis rendah dan dinaikkan perlahan. Dosis efikasinya adalah 200-600 mg/hari. Levodopa dengan immediate release memberikan efek cepat dengan durasi yang cepat juga sedangkan levodopa dengan controlled release memberikan durasi lebih lama. Efek samping akut pemberian levodopa adalah adanya nausea, dizziness dan somnolen à beri tahu pasien/keluarga pasien.
·         Dopamine agonis à ropinirole, pramipexole, pergolide, bromocriptine
Agen agonis dopamine merupakan agen mirip dopamine yang mampu berikatan dengan reseptor dopamine dan mengaktifkannya. Agonis dopamine ini semacam dapat menggantikan fungsi dopamine yang kurang untuk mengaktifkan reseptor dopamin. Agen agonis dopamine tidak mengalami konversi metabolic melewati neuron nigrostriatal dan tidak ada penundaan absorbsi akibat kompetisi dengan asam amino diet. Karena kerjanya yang mengaktivasi reseptor dopamine, agen agonis dopamain ini dapat bekerja lebih lama dibandingkan levodopa. Karenanya, agonis dopamine dapat dipakai sebagai monoterapi dan bisa juga sebagai terapi adjunctif (terapi penyerta disamping terapi utama).
Sebagai terapi adjunctive bersama levodopa, agonis dopamine dapat mengurangi fluktuasi motoris dan diskinesia akibat levodopa. Perlu diinget bahwa dengan kombinasi, dosis levodopa harus dikurangi. Pada pasien elderly, bbisa timbul halusinasi. Karenanya, sangat penting memberikan obat secara gradual.
·         Dopa decarboksilase inhibitor à carbidopa, benserazide
Dopa dekarboksilase adalah enzim yang dapat mengkonversi levodopa menjadi dopamine, Enzim ini selain ada di dalam otak juga dapat ditemukan di perifer. Sebagai akibatnya, terapi levodopa menjadi kurang efektif jika enzim dopa dekarboksilase di perifer terlalu banyak sebab levodopa akan banyak dikonversi menjadi dopamine di perifer dan seperti penjelasan sebelumnya bahwa dopamine tidak mampu menembus blood brain barrier. Untuk itu, enzim dopa dekarboksilase perlu dihambat dengan agen inhibitor dopa dekarboksilase.
v  MAO-B inhibitor à rasagiline, selegiline
MAO-B (monoamine oxidase B) adalah enzim yang dapat merombak dopamine di dalam otak. Jika enzim ini terlalu aktif, dopamine akan semakin sedikit dan Parkinson disese semakin parah. Maka, diperlukan agen penghambat enzim ini yaitu inhibitor MAO-B. Agen ini bisa diberikan sebagai monoterapi ataupun adjunctif bersama levodopa. Sekali lagi, karena dipakai kombinasi, dosis levodopa harus dikurangi. Inhibitor MAO-B dapat bersifat sebagai agen neuroprotektan juga. Dosis efektifnya adalah 5 mg dua kali sehari (breakfast & lunch). Efeksampingnya adalah halusinasi, insomnia, nausea
v  COMT inhibitor à entacapone, tolcapone
COMT (catechol-O-methyl transferase) adalah enzim yang dapat merusak dopamine. Untuk itu enzim ini perlu dihambat dengan agen inhibitor COMT. COMT inhibitor diberikan untuk memperlama durasi kerja levodopa.
v  Agen antikolinergik à trihexylphenydil
Karena berkurangnya dopaminergik, maka keseimbangan akan menyebabkan overreaktivitas kolinergik. Hai ini menimbulkan munculnya gejala seperti tremor. Agen antikolinergik akan menghambat overreaktivitas kolinergik dan sangat efektif mengurangi tremor. Tapi, obat ini sekarang tidak direkomendasikan karena risiko tinggi munculnya efek samping berupa masalah kognitif khususnya pada elderly.
v  Amantadine
Amantadine sebenarnya merupakan agen antivirus yang ditemukan secara tidak sengaja dalam mengurangi gejala Parkinson disease. Amantadine bekerja dengan menghambat asam amino glutamate eksitatorik. Selain itu, amantadin dipercaya meningkatkan pelepasan dopamine dari vesikel dopamine di ujung akson serta mengurangi reuptake dopamine di celah sinaps. Amantadin efektif dalam mengurangi diskinesia yang disebabkan obat, dosisnya adalah 200-300 mg/hari. Efeksamping amantadin meliputi efek otonomik dan psikiatrik.
Terdapat beberapa macam obat yang perlu dihindari oleh pasien Parkinson disease diantaranya : proclorperazine, metoclopramide, perphenazine, flupentixol, chlorpromazine, fluphenzine, haloperidol, pimozide, sulpiride, trifluoperazine.
Berikut ini adalah terapi pilihan manajeman fase awal.
ž  Manajemen fase pertengahan
Manajeman fase pertengahan dilakukan pada pasien dengan klasifikasi Hoehn and Yahr 2 sampai 4.
Tujuan terapinya adalah untuk :
·         Sama dengan fase awal
·         Menjaga & meningkatkan aktivitas khususnya transfer, postur tubuh, grasping/reaching, keseimbangan dan gait
Pada dasarnya manajemen fase pertengahan ini sama dengan manajeman fase akut yakni dengan agen agen penghilang simtom. Berikut algoritma pemilihan obatnya.
ž  Manajeman fase lanjut
Manajeman tahap lanjut Parkinson dikerjakan pada pasien dengan klasifikasi Hoehn and Yahr 5. Pada fase ini banyak komplikasi penyakit Parkinson yang muncul seperti komplikasi motoris (fluktuasi, diskinesia, distonia, freezing/kaku, jatuh), perilaku (depresi, gangguan tidur, psikosis), dan otonom (hipotensi orthostatic, hiperhidrosis, konstipasi, impotensi, inkontinensia/retensi urin).
Tujuan terapi fase lanjut adalah untuk :
·         Sama dengan fase pertengahan
·         Menjaga fungsi vital
·         Mencegah tekanan & kontraktur
Manajemen fase lanjut ini dilakukan dengan pendekatan farmakologis berupa terapi simtomatis dan terapi bedah serta dengan pendekatan nonfarmakologis.
Ø  Terapi farmakologis
Terapi farmakologis dilakukan dengan pemberian obat-obatan simtomatis seperti yang telah di jalaskan sebelumnya. Berikut pilihan obat untuk terapi fase lanjut.
Berdasarkan simtom fase lanjut, obat yang dapat diberikan adalah sbb.
·       Levodopa-response fluctuation
Penyebab fluktuasi respon levodopa dapat dibedakan menjadi sebab perifer (pengosongan lambung lama, protein diet, waktu paruh plasma yang pendek) dan sebab sentral (delivery yang pulsatl ke reseptor striata, gangguan kemampuan penyimpanan, dan perubahan reseptor dopamine). Untuk menanganinya, perlu peningkatan dosis levodopa / dopa decarboksilase inhibitor / dopamine agonis / COMT inhibitor / MAO-B inhibitor dan penyelamatan apomorfin.
·       Peak dose diskinesia
Diskinesia di sini lebih sering berupa chorea daripada distonia dan bisa lebih buruk jika bilateral. Penyesuaian obat yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi dosis levodopa tapi meningkatkan frekuensinya dan menurunkan dosis levodopa dengan menigkatkan dopamine agonis, COMT inhibitor atau MAO-B inhibitor.
·       Off-period diskinesia
Diskinesia periode off muncul saat level levodopa rendah. Periode off ini bisa muncul dengan atau tanpa parkinsonism. Penyesuaian obatnya berupa meningkatkan frekuensi pemberian dopamine (mencegah level dopamine rendah) dan menambah dopamine agonis, COMT inhibitor atau MAO-B inhibitor.
·       Wearing off
Wearing off adalah fluktuasi motoris yang paling sering muncul. Respon ini teratur dan dapat diprediksi penurunannya dalam 2-4 jam setelah pemberian levodopa. Penyesuaian dosisnya dengan mengubah ke menambah frekuensi pemberian levodopa, atau mengurangi levodopa, menambah dopamine agonis atau inhibitor COMT
·       On-off
On off phenomena adalah wujud fluktuasi motoris yang sulit diatasi. Respon off muncul tiba-tiba dan tak dapat diprediksi sebab tidak berhubungan dengan jadwal pengobatan. Penyesuaian obatnya dengan mengurangi levodaopa dan meningkatkan dopamine agonis
·       Diphasic diskinesia
Diskinesia difasik terjadi pada awal dan akhir pemberian obat. Penyesuaian obatnya dengan menambah dopamine agonis.
·       Drug failure
Gagal obat biasanya terjadi karena pengosongan lambung yang buruk atau absorbsi yang buruk. Manajeman yang bisa dilakukan adalah dengan member BSO cair, meningkatkan motilitas lambung dan mengurangi protein diet.
·       Hipotensi orthostatic
Hipotensi orthostatic ditandani dengan kepala terasa ringan, pusing, lelah, nyeri  bahu dan punggung, dan tekanan darah yang turun ketika berdiri. Penanganannya adalah dengan mengurangi agen antihipertensi, mengurangi obat non Parkinson disease, menambah intake garam, stocking kompresi, fludrocortison (0,1-0,4 mg/hari), midodrine (2,5-20 mg/hari)
·       Inkontinensia urin
Jika ada inkontinensia urin, dokter perlu menyingkirkan adanya infeksi saluran kemih. Perlu juga dilakukan evauasi bladder berupa hipereaktif detrusor (beri oxybutinin 5-30 mg/hari atau propanthaline 7,5-15 mg/hari) atau hiporeaktif detrusor (beri phenoxybenzamine atau prazosin).
·       Disfungsi seksual
Jika ada disfungsi seksual, lakukan screening medis penyebab berupa depresi, anxiety atau iatrogenic. Evaluasi bisa dilakukan pada segi urologis (sildenafil) dan juga dari segi endokrin (prolaktin, tertisteron, luteizing hormone, tiroid)
·       Nausea
Nausea / mual bisa terkait pemberian levodopa. Untuk mengatasinya, sarankan administrasi levodopa bersama makanan, beserta carbidopa dan tambahkan domperidon (agen prokinetik à mercepat pengosongan lambung). Teknik ini bisa disarankan pada pemberian obat penyakit Parkinson lainnya juga. Jika masih gagal, tarik obat tersebut, ganti dengan dosis minimal dan perlahan ditingkatkan.
·       Keringat berlebih
Biasanya keringat berlebih terjadi terkait dengan pemberian levodopa terutama saat level di darah sedang tinggi. Manipulasi yang bisa dilakukan adalah dengan menguragi levodopa, menambah agonis dopamine atau COMT inhibitor, menambah carbidopa atau beta blocker
Untuk pemilihan obatnya, bisa mengikuti pertimbangan berdasarkan algoritma berikut.
Ø  Terapi bedah
Indikasi dilakukannya tindakan bedah pada pasien penyakit Parkinson adalah :
-          Parkinson idiopatik tanpa “sindrom plus”
-          Ada gejala disabilitas tidak berespon dengan pengobatan biasa
-          Hoehn and Yahr stage 3 atau lebih 
Tindakan bedah yang dapat dilakukan adalah :
·       Neuroablatif lesi
v  Pallidotomy
Palidotomi dilakukan kontralateral dan efeknya segera muncul. Improvementnya biasanya saling menutupi oleh efek levodopa yaitu mengurangi diskinesia, memperbaiki skor off (sedang) dan on (ringan).
Pasien yang dilakukan palidotomi adalah pasien dengan diskinesia berat, ada fluktuasi, gejala asimetris, responsive levodopa dan tidak ada demensia, gejala bulbar serta gelaja otonom.
v  Thalamotomy
Thalamotomi efektif mengurangi tremor kontralateral tapi kurang efektif mengurangi gejala Parkinson disease yang lain. Thalamotomi bilateral sangat buruk efeknya sebab bisa menimbulkan defisist bulbar, sensoris, dan motoris, komplikasi gait dan bedah lain. Prosedur ini sekarang digantikan dengan deep brain stimulation.
·       Deep brain stimulation
Deep brain stimulation bisa dilakukan pada thalamus, subthalamus atau globus pallidus interna. Prosedur ini lebih efektif daripada terapi medis lain dalam hal waktu dan komplikasi diskinesia, fungsi motor dan qualitas hidup dalam 6 bulan. DBS menjadi prosedur pilihan bedah sebab tidak merusak jaringan otak, reversible, dan bisa disesuaikan dengan progresi penyakitnya.
·       Transplantation
Transplantasi merupakan terapi yang potensial untuk penyakit Parkinson sebab degenerasi neuronnya spesifik (dopaminergik), are atargetnya jelas (striatum) dan reseptor postsinapsnya masih utuh.
Rekomendasi bedah
·         Palidotomi unilateral à penyakit Parkinson asimetris dengan fluktuasi sebagai respon terhadap levodopa, termasuk diskinesia dan distonia stage off
·         Palidotomi bilateral à hindari !!
·         Thalamotomi /  DBS thalamus à penyakit Parkinson dengan dominasi tremor
·         Pilih DBS thalamus > thalamotomi à pasien Parkinson masih muda
·         Bilateral DBS subthamalus à penyakit Parkinson lanjut dengan diskinesia karena levodopa, gangguan gait signifikan, dan gejala aksial atau refraktori medis rigidity dan akinesia
Ø  Nonfarmakologis
·         Nutrisi à konsul gizi untuk pilihan diet seimbang
·         Edukasi à hindari miskomunikasi dan misinformasi
·         Fisioterapi à latihan peregangan teratur
·         Speech terapi
·         Terapi okupasi
·         Parkinson disease society à konseling financial, emosional, professional dan peer support

Alhamdulillah…
Fin 11 05 01 12 20

Kamis, 31 Maret 2011

Tipe Perempuan Berdasarkan Gaya Personal


SETIAP orang memiliki kepribadian berbeda-beda yang terproyeksi dari kecenderungannya dalam berbusana. Bagaimana pun, urusan gaya pada akhirnya kembali pada mengenal jati diri dan mengungkapkan siapa Anda sesungguhnya.

Nah, berikut ini adalah beberapa tipe perempuan ditilik dari gaya personalnya:

Romantis
Tipe perempuan romantis memiliki hati yang benar-benar lembut dan feminin. Dia menginginkan pakaiannya tidak mencolok, tapi tetap terkesan fun dan girlie sehingga kecantikannya lebih menjadi titik fokus. Lemari pakaiannya umumnya penuh dengan atasan beraksen ruffles, jaket lembut berpita, blus renda, dan rok atau gaun alih-alih celana. Pilihan warnanya pun di ujung spektrum yang lembut seperti pink hangat, biru langit, aqua, koral, atau salem. Tipe romantis juga lebih memilih mengenakan high heels daripada flats.

Diva
Sang diva selalu ingin menjadi pusat perhatian. Dia mungkin bukan perempuan tercantik di dalam ruangan, tapi selalu berhasil menarik perhatian orang-orang lewat gayanya yang seru, serta kepercayaan diri dan pesona yang dia pancarkan. Lemari sang diva cenderung diisi dengan warna-warna cerah, motif funky, desain riang dengan banyak aksesori yang mengagumkan. Saking inginnya menjadi pusat perhatian, dia tak akan ragu tampil dengan gaya ekstrem.

Sporty
Perempuan sporty gemar beraktivitas di luar ruangan. Gayanya santai, dengan karakteristik yang terlihat ramah dan gampang didekati, tanpa terkesan slebor atau asal-asalan. Setelan favoritnya terutama jins biru dan kemeja berkancing. Lemari pakaiannya umumnya diisi dengan busana santai, klasik, jins, serta flats. Tipe perempuan ini tidak terlalu menyukai aksesori karena tidak punya banyak waktu untuk berdandan. Sederhana dan nyaman menjadi motonya dalam bergaya.

Tradisional
Tipe perempuan tradisional menyukai gaya klasik dan memproyeksikan citra yang sangat tradisional, konservatif, dan formal. Soal busana, dia memilih praktis dan fungsional. Lemarinya dipenuhi dengan berbagai setelan jas, siluet-siluet klasik, dengan gaya yang sangat konservatif dan tidak banyak variasi warna. Menjadi modis tidak terlalu penting baginya.

Elegan
Tipe seperti ini menghargai fasyen sebagai simbol status. Citranya yang halus, agung, dan high maintenance terlihat dari tampilan yang dipoles rapi dan berbudaya. Tipe elegan selalu tampil tanpa cela dari ujung kaki sampai ujung rambut. Dia berinvestasi dalam pakaian dan perawatan karena mereka merupakan bagian penting dari gaya hidupnya. Lemarinya dipenuhi koleksi abadi dari desainer ternama serta busana-busana mewah. Baginya, kualitas sama pentingnya dengan gaya.

Provokatif
Tipe seperti ini merasa nyaman tentang dirinya sendiri, sehingga tidak ragu untuk tampil seksi dan menggoda. Pilihan gayanya menggambarkan sensualitas yang tak terbatas. Dia menyukai desain busana yang membentuk kontur tubuh. Lemari pakaiannya pun dipenuhi dengan berbagai koleksi menarik yang didesain untuk mengungkapkan dan menekankan daya tarik seksualnya. Gaun mini, high heels, serta pakaian dalam yang paling berani dipastikan mengisi lemari pakaiannya.

Eklektik
Penuh kejutan dan imajinatif. Dua kata itu layak menggambarkan tipe eklektik yang berjiwa bebas dan independen dalam urusan bergaya. Dia ingin menjadi nonkonformis dan menggunakan pakaian untuk mengekspresikan individualitasnya. Gaya berbusananya mungkin sulit didefinisikan, karena benar-benar mewakili dirinya. Lemari pakaiannya dipenuhi mulai dari barang-barang musiman, klasik, sampai trendi. Tapi, cara dia memadupadankan koleksi itulah yang menjadikannya unik dan tiada dua

sumber: YahooNews Indonesia

Selasa, 29 Maret 2011

Fakta Mengejutkan Yang Terjadi Pada Tubuh Setelah Berhenti Merokok

Pelajari apa yang terjadi pada tubuh Anda setelah sejam, sehari, sebulan, setahun bahkan sepuluh tahun setelah Anda menghentikan kebiasaan merokok. Fakta ini mungkin dapat mengejutkan Anda.

Anda pasti tahu seberapa buruk kebiasaan merokok bagi kesehatan Anda. Dan waktu terbaik untuk berhenti? Detik ini. Hanya dalam waktu 20 menit Anda akan mulai merasakan manfaat dari tidak merokok, dan dalam waktu cukup singkat, Anda telah menurunkan resiko penyakit jantung, stroke, serangan jantung, kanker paru-paru, dan kondisi berbahaya lainnya.

Penasaran berapa lama nikotin akan bertahan di tubuh Anda? Gejala apa yang akan Anda alami saat Anda berusaha berhenti merokok? Ingin tahu penyakit apa saja yang disebabkan dengan merokok? Berapa hari bebas tembakau yang akan membuat tubuh Anda memulihkan diri dan tidak lagi berada pada resiko bahaya rokok? Berikut ini adalah timeline apa yang akan terjadi pada tubuh Anda saat Anda berhenti merokok.

20 menit setelah Anda berhenti merokok. Pengaruh akibat Anda berhenti merokok akan segera diatur oleh tubuh Anda. Kurang dari 20 menit setelah rokok terakhir Anda, detak jantung Anda akan mulai menurun kembali ke tingkat normal.

2 jam setelah Anda berhenti merokok. Setelah dua jam tanpa rokok, denyut jantung dan tekanan darah akan mengalami penurunan mendekati tingkat yang sehat. Sirkulasi perifel Anda juga mungkin meningkat. Perhatikan ujung jari kaki dan tangan Anda – karena mungkin akan mulai terasa hangat. Gejala penghentian nikotin biasanya dimulai sekitar dua jam setelah Anda mengisap rokok terakhir Anda. Gejala awal biasanya cenderung bersifat emosional, termasuk:
Sangat ingin merokok secara terus-menerus
Merasa cemas, tegang atau frustrasi
Mengantuk atau kesulitan tidur
Nafsu makan meningkat

Untuk melawan gejala-gejala ini, cobalah untuk mengakuinya dengan rasionalisasi dan menuliskannya. Jangan menipu diri Anda dengan merokok lagi karena hal itu justru hanya akan membuat Anda jengkel.

12 jam setelah Anda berhenti merokok. Karbon monoksida – yang dapat menjadi racun bagi tubuh pada tingkat tinggi – dilepaskan dari pembakaran tembakau dan dihirup sebagai bagian dari asap rokok. Karena karbon monoksida terikat baik dengan sel darah, kandungan tinggi dari zat ini dapat mencegah sel darah untuk mengikat oksigen, yang pada akhirnya dapat menyebabkan masalah jantung yang serius. Hanya dalam waktu 12 jam setelah berhenti merokok, karbon monoksida dalam tubuh Anda akan menurun ke tingkat normal, dan kadar oksigen dalam darah Anda akan meningkat sampai tingkat normal.

24 jam setelah Anda berhenti merokok. Rata-rata serangan jantung di kalangan perokok 70%lebih tinggi daripada yang tidak merokok. Namun, percaya atau tidak, hanya sehari penuh setelah Anda berhenti merokok, resiko serangan jantgung Anda sudah mulai menurun. Meskipun Anda belum sepenuhnya bebas, namun Anda sudah berada di jalan yang benar.

48 jam setelah Anda berhenti merokok. Merokok mungkin tidak mengancam nyawa, namun indra yang mati – terutama indra penciuman dan perasa – merupakan salah satu konsekuensi yang jelas dari rokok. Untungnya, setelah 48 jam tanpa rokok, ujung saraf Anda akan mulai tumbuh kembali, dan kemampuan Anda untuk mencium dan merasa akan meningkat. Hanya sedikit waktu lagi, Anda akan kembali menghargai hal-hal yang lebih baik dalam kehidupan.

72 jam setelah Anda berhenti merokok. Pada titik ini, nikotin akan benar-benar keluar dari tubuh Anda. Sayangnya, gejala yang timbul akibat berhenti merokok akan mencapai puncaknya di sekitar waktu ini. Anda mungkin akan mengalami beberapa gejala fisik seperti sakit kepala, mual, atau kram di samping gejala emosional yang telah disebutkan sebelumnya. Untungnya, gejala fisik ini akan berlalu dengan cepat.

Untuk melawan gejala mental, pertimbangkan untuk menghargai diri Anda yang tidak lagi merokok: gunakan uang yang biasanya Anda habiskan untuk membeli rokok dengan menghabiskan makan malam di restoran yang bagus.

2 sampai 3 minggu setelah Anda berhenti merokok. Setelah beberapa minggu, Anda akan mulai benar-benar merasa berbeda. Anda pada akhirnya bisa berolahraga dan melakukan aktivitas fisik tanpa merasa kehabisan nafas dan sakit. Hal ini disebabkan sejumlah proses regeneratif yang mulai terjadi dalam tubuh Anda; sirkulasi tubuh Anda akan meningkat, dan fungsi paru-paru Anda juga akan meningkat secara signifikan. Setelah dua atau tiga minggu tanpa rokok, paru-paru Anda akan mulai terasa lega, dan Anda akan mulai bernafas dengan lebih mudah.

Bagi kebanyakan perokok, gejala yang timbul akibat berhenti merokok akan hilang dua minggu setelah berhenti merokok.

1 sampai 9 bulan setelah Anda berhenti merokok. Sekitar sebulan setelah Anda berhenti merokok, paru-paru Anda akan mulai beregenerasi. Di dalam paru-paru, silia – rambut halus – seperti organel yang mendorong lendir keluar – mulai memperbaiki diri dan kembali berfungsi dengan baik. Dengan silia yang kembali dapat berfungsi dengan baik, akan menolong mengurangi resiko Anda terkena infeksi. Dengan paru-paru yang berfungsi sebagaimana mestinya, batuk dan sesak nafas yang Anda alami akan terus menurun secara dramatis.

Bahkan untuk para perokok berat, gejala yang timbul akibat berhenti merokok tidak akan lagi terasa beberapa bulan setelah berhenti dari merokok.

1 tahun setelah Anda berhenti merokok. Menandai satu tahun berhentinya Anda dari kebiasaan merokok merupakan hal yang besar. Setelah setahun tanpa rokok, resiko Anda terkena serangan jantung akan menurun sampai 50% dibandingkan ketika Anda masih merokok. Cara lain untuk melihat pada kemajuan ini adalah seorang perokok dua kali lebih mungkin dibandingkan Anda untuk menderita semua jenis penyakit jantung.

5 tahun setelah Anda berhenti merokok. Sejumlah zat dilepaskan dalam proses pembakaran tembakau – karbon monoksida merupakan salah satu di antaranya – akan menyebabkan pembuluh darah Anda menyempit, yang meningkatkan resiko Anda mengalami stroke. Setelah 5-15 tahun bebas dari rokok, resiko Anda untuk memgalami stroke sama dengan mereka yang bukan perokok.

10 tahun setelah Anda berhenti merokok. Para perokok memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak merokok untuk daftar menakutkan dari penyakit kanker, dengan kanker paru-paru menjadi yang paling umum dan salah satu jenis yang paling berbahaya. Merokok menyumbang 90% kematian akibat penyakit paru-paru di seluruh dunia. Hal ini akan memakan waktu 10 tahun, namun jika Anda berhenti, resiko kematian akibat kanker paru-partu akan turun 50% dibandingkan mereka yang merokok. 10 tahun setelah Anda berhenti merokok, resiko Anda dari kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, kandung kemih, ginjal dan pankreas juga akan menurun.

15 tahun setelah Anda berhenti merokok. 15 tahun tanpa merokok akan membawa resiko penyakt jantung kembali ke tingkat yang sama dengan mereka yang memang bukan perokok. Anda tidak akan lagi berada pada posisi yang lebih tinggi dari normal untuk berbagai kondisi seperti serangan jantung, penyakit koroner, arhitmia, angina, infeksi jantung maupun kondisi yang mempengaruhi irama detak jantung Anda.

Manfaat jangka panjang dari menghentikan kebiasaan merokok sangatlah fantastis. Menurut Asosiasi Jantung Amerika, mereka yang tidak merokok rata-rata hidup 14 tahun lebih lama dibandingkan para perokok. Berhenti hari ini, dan Anda akan memperpanjang rentang hidup Anda dan menghidupi tahun-tahun ekstra dengan sistem kardiovaskular yang dapat berfungsi, saat Anda aktif dan merasa luar biasa.

Apakah Anda siap berhenti? Berhenti memang tidak mudah, namun hal itu sangat layak untuk diperjuangkan, dan ada sumber daya yang tersedia untuk membantu Anda berhenti hari ini. Apakah Anda siap untuk menikmati manfaat dari hidup bebas asap rokok?

Sumber : healthline.com

Minggu, 20 Maret 2011

Butir-Butir Pancasila



Sila 1 Ketuhanan Yang Maha Esa
  1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradap
  3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  4. Membina kerukunan hidup diantara sesama umat beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa yang dipercayai dan diyakininya
  6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
  7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain
Sila 2 Kemanusiaan yang adil dan beradab
  1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
  2. Mengakui persmaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya
  3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
  4. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa selira
  5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain
  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
  7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
  8. Berani membela kebenaran dan keadilan
  9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia
  10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain
Sila 3 persatuan Indonesia
  1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan
  2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara apabila diperlukan
  3. Mengembangkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa
  4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia
  5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
  6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika
  7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
Sila 4 kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
  1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama
  2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain
  3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama
  4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan
  5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah
  6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah
  7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan
  8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur
  9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama
  10. Memberikan kepercayan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan
Sila 5 keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
  1. Mengembangkan perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan
  2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama
  3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
  4. Menghormati hak orang lain
  5. Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri
  6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain
  7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah
  8. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum
  9. Suka bekerja keras
  10. Suka menghargai hasil orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama
  11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial