Catatan
Kuliah
“ Introduction of Vertigo ”
Prof.
Dr. dr. Sri Sutarni, Sp.S (K)
Oleh :
yuan’s !nk
Bismillah…
Kalau membahas vertigo, kita juga perlu membahas tentang
dizziness dulu yaitu perasaan pusing, pening, puyeng, ngliyer dll. Pasien
mempersepsikan dizziness untuk berbagai macam persepsi seperti perasaan rotasi,
bergoyang, lemah, pingsan, kepala ringan, tidak seimbang, berputar dll. Ada
istilah dizzy spel yaitu kumpulan gejala penglihatan kabur, perasaan tidak
nyata, syncope/pingsan, san seizure petit mal.
Dizziness dapat dibagi menjadi 4 kategori yaitu :
a.
Vertigo à
sensasi pergerakan fisik diri sendiri atau lingkungan
b.
Near-syncope/presyncope à
sensasi faintness/pingsan (berkunang-kunang, black out, dll)
c.
Disekulibrium à
tidak seimbang saat berjalan
d.
Light-headedness/kepala
ringan à
menyertai anxietas
Nah
sekarang mari masuk ke vertigo… yuuuk !
Definisi
vertigo
Vertigo adalah suatu perasaan/sensasi
ilusi tidak nyaman dikepala berupa terjadinya gerakan berputar, mendekat
menjauh, atau timbul tenggelam pada diri atau lingkungan sekitarnya.
Klasifikasi
vertigo
Berdasarkan apa yang bergerak, vertigo
dibagi menjadi 2 :
·
Vertigo subjektif à ilusi
terjadinya pergerakan pada tubuh sementara lingkungan sekitar diam
·
Vertigo objektif à ilusi
terjadinya pergerakan pada lingkungan sekitar sementara tubuh terasa diam
Berdasarkan penyebabnya, vertigo dibagi
menjadi 2 :
·
Vertigo fisiologis à
vertigo karena sebab fisiologis seperti melihat kebawah dari ketinggian dll
·
Vertigo patologis à
vertigo karena sebab patologis seperti meniere disease, BPPV, fobia dll
Berdasarkan lokasi lesinya, vertigo
dapat dibedakan menjadi 2 :
·
Vertigo perifer à
vertigo yang diakibatkan defek pada organ keseimbangan sampai nucleus
vestibularis. Karakter vertigo perifer adalah intensitas berat, episodic dan
durasi singkat. Terjadi pada 85% kasus
·
Vertigo sentral àvertigo
yang disebabkan lesi pada nucleus vertibular, jaras sampai korteks vestibular.
Karakter vertigo sentral adalah intensitas ringan, konstan dan durasi kronis.
Terjadi pada 15% kasus.
Berdasarkan keterlibatan organ
equilibrium, vertigo dibagi menjadi :
·
Vertigo Vestibuler à akibat
kelainan sistem vestibuler telinga.
·
Vertigo Non Vestibuler à akibat
kelainan sistem somatosensorik dan visual.
Berdasarkan gejala klinisnya, vertigo
dapat dibagi menjadi :
·
Vertigo paroksismal à vertigo
yang serangannya datang mendadak, berlangsung beberapa menit atau hari,
kemudian menghilang sempurna; tetapi suatu ketika serangan tersebut dapat
muncul lagi. Di antara serangan, penderita sama sekali bebas keluhan. Vertigo
jenis ini dibedakan menjadi :
a.
disertai keluhan telinga à Morbus
Meniere, Arakhnoiditis pontoserebelaris, Sindrom Lermoyes, Sindrom Cogan, tumor
fossa cranii posterior, kelainan gigi/odontogen.
b. tanpa
disertai keluhan telinga à Serangan iskemi sepintas
arteria vertebrobasilaris, Epilepsi, Migren ekuivalen, Vertigo pada anak
(Vertigo de L'enfance), Labirin picu (trigger labyrinth).
c.
timbulnya dipengaruhi oleh perubahan posisi à
Vertigo posisional paroksismal laten, Vertigo posisional paroksismal benigna.
·
Vertigo kronis àvertigo
yang menetap, keluhannya konstan tanpa serangan akut, dibedakan menjadi:
a.
Yang disertai keluhan telinga : Otitis media kronika,
meningitis Tb, labirintitis kronis, Lues serebri, lesi labirin akibat bahan
ototoksik, tumor serebelopontin.
b. Tanpa
keluhan telinga : Kontusio serebri, ensefalitis pontis, sindrom pasca komosio,
pelagra, siringobulbi, hipoglikemi, sklerosis multipel, kelainan okuler,
intoksikasi obat, kelainan psikis, kelainan kardiovaskuler, kelainan endokrin.
c.
Vertigo yang dipengaruhi posisi : Hipotensi ortostatik,
Vertigo servikalis.
·
Vertigo yang serangannya mendadak/akut, kemudian
berangsur-angsur mengurang, dibedakan menjadi
a.
Disertai keluhan telinga à Trauma
labirin, herpes zoster otikus, labirintitis akuta, perdarahan labirin, neuritis
n.VIII, cedera pada auditiva interna/arteria vestibulokoklearis.
b. Tanpa
keluhan telinga à Neuronitis vestibularis,
sindrom arteria vestibularis anterior, ensefalitis vestibularis, vertigo
epidemika, sklerosis multipleks, hematobulbi, sumbatan arteria serebeli
inferior posterior.
Etiologi
vertigo
Ada banyak hal yang menyebabkan vertigo
yaitu :
·
Otologis (24%-61%) à
masalah telinga. Kata prof tarni si masalah THT gitu bukan Cuma telinga saja
Ø BPPV
(benign paroxysmal positional vertigo) à paling
banyak, vertigo singkat < 1 menit, dipresipitasi oleh perubahan posisi
kepala, terjadi karena otolith utrikulus terlepas dan bebas bergerak di kanalis
semisirkularis (menjadi otoconia)
Ø Meniere
disease à
hidrops endolimfe system vestibularis yang termanifestasi pada trias : episode
vertigo, tinnitus, reversible hearing loss
Ø Paresis
NC VIII (nervus octavus/vestibulocochlear) unilateral/bilateral
Ø Otitis
media à peradangan
telinga tengah paling sering karena proses ascenden dari faring melalui tuba
oticopharing/eustachii. Karena peradangan ini, terjadi pembentukan pus dan
pembangkakan pada telinga tengah sehingga mendesak area telinga lain termasuk
telinga dalam dimana organ vestibular berada. Akibatnya, terjadi peningkatan
tekanan berlebih pada cairan endo & perilimfe yang mencetuskan vertigo.
Ø Otitis
interna (labyrinthis, neuritis vestibular) à
komplikasi dari otitis media dimana peradangan meluas masuk sampai ke telinga
dalam (ke labirin dan saraf)
·
Neurologis (23%-30%) à
masalah saraf & jaras vestibular
Ø Gangguan
serebrovaskuler cerebellum/trunkus cerebri à
hipovaskular trunkus cerebri menimbulkan vertigo sebab di trunkus cerebri
inilah NC VIII keluar (di angulus pontocerebellaris)
Ø Ataksia
neuropatik à e.g neuropati karena diabetes
dll yang sampai pada pusat keseimbangan
Ø Gangguan
visus à e.g.
ganti kacamata dengan kekuatan lensa yang berbeda à
menganggu sistem ekuilibrium dari jalur visual
Ø Gangguan
cerebellum à gangguan pada jaras
propriosepsi system keseimbangan
Ø Gangguan
sirkulasi CSF à e.g hydrocephalus à
peningkatan tekanan intracranial yang mendesak semua bagian otak (termasuk
cerebellum, trunkus cerebri, NC VIII dll)
Ø Multiple
sclerosis
Ø Malformasi
Chiari à yaitu
hernia tonsila cerebellum melewati foramen magnum à
menekan medulla oblongata à kena nucleus NC VIII
Ø Certigo
cervical
·
Interna (33% karena gangguan kardiovaskular) à
masalah sistemik
Ø Hipotensi
à
menyebabkan hipoperfusi pusat keseimbangan
Ø Hipertensi
à bisa
terjadi stroke hemorrhagic yang mengganggu pusat ekuilibrium
Ø Aritmia
kordis à
gangguan perfusi pusat ekuilibrium
Ø Jantung
koroner à
gangguan perfusi pusat ekuilibrium
Ø Infeksi
Ø Hipoglikemia
à
kurangnya suplai nutrisi untuk kerja pusat ekuilibrium
Ø Intoksikasi
obat (nifedipin, benzodiazepine, xanax)
·
Psikiatrik (>50%) à
masalah psikologis à fisik, klinik laboratorik dalam
batas normal
Ø Depresi
Ø Fobia
Ø Anxietas
Ø Psikosomatis
·
Fisiologis
Vertigo
fisiologi terjadi sebagai respon normal rangsangan tertentu. Vertigo
fisiologis terjadi ketika seseorang bepergian
dengan menggunakan mobil, kapal atau pesawat terbang. Ini dikenal dengan motion
sickness atau kinetosis atau mabuk perjalanan. Atau terjadi ketika seseorang
turun dari gunung atau gedung yang tinggi. Ini disebut height vertigo. Demikian
pula ketika kendaraan miring ke kiri dan ke kanan maka postur tubuh berusaha
untuk seimbang. Ada pula optokinetic reflex atau nystagmus (yaitu reflex
vestibuler untuk menstabilkan bola mata terhadap gerakan dengan sumbu
vertical) ketika bola mata bergerak
mengikuti tiang listrik yang berjalan atau ketika seseorang duduk di kursi
direktur kemudian kursi tersebut diputar.
Patofisiologi
vertigo
Normalnya, ada 3 sistem yang mengatur
system keseimbangan dan kesadaran tubuh terhadap lingkungan sekelilingnya yaitu
sistem vestibular, visual dan propriosepsi. Ketiganya memberikan impuls yang direspon
dengan gerakan adaptive untuk mempertahankan posisi postur tubuh tapi
pengaturan gerakan ini tidak disadari karena beroperasi dalam batas refleks
saja.
Impuls
visual
Impuls
visual berasal dari retina mata dan propriosepsi otot ekstraokular yang mampu
menilai jarak suatu objek terhadap tubuh. Info ini dikoordinasikan dengan
labirin dan propriosepsi leher untuk mengatur gaze (gerakan mata melirik)
selama pergerakan badan dan kepala.
Impuls
vestibular labirin
Impuls
labirin merupakan impuls propriosepsi spasial yang mampu mendeteksi perubahan
kecepatan dan posisi tubuh.
ü Akselerasi
angular dideteksi oleh ampula pada canalis semicircularis dengan adalnya
pergerakan endolimfe akibat pergerakan rotasi kepala
ü Akselerasi
linear diseteksi oleh macula pada sakulus (vertikal) dan utrikulus (horizontal)
dengan adanya pergerakan otolith terhadap gravitasi dan kelembaman/inersia
gerakan
Kedua
macam impuls tersebut menyebabkan terlipatnya silia sel rambut sehingga tejadi
influx K+ yang mendepolarisasi sel. Impuls ini dikirim ke nervus vestibular ke
trunkus cerebri untuk diproses menghasilkan 2 refleks yaitu vestibuloocular
reflex untuk stabilisasi mata dan vestibulospinal reflex untuk stabilisasi
postur badan dan kepala.
Impuls
propriosepsi
Impuls propriosepsi berasal
dari tendo, otot dan rasa raba mekanis. Impuls ini terutama didapatkan dari
otot dan tendo spinal untuk menyokon postur tubuh terutama bagian leher
(mengatur posisi kepala). Impuls yang ada kemudian di salurkan ke cerebellum
untuk dikoordinasikan di nucleus fastigii lalu dilanjutkan ke nucleus
vestibularis.
Sistem
equilibrium tubuh selalu bekerja sama antara ketiga impuls masuk tersebut dalam
suatu kondisi yang seimbang (inhibitorik dan eksitatorik). Semisal pada system
vestibular, terdapat organ di telinga kanan dan lainnya di telinga kiri.
Percepatan angulasi ke kanan akan membuta vestibular kanan mengalami eksitasi
dan kiri inhibisi dengan melibatkan impuls dari propriosepsi dan mata juga.
Jika keseimbangan tonic rate ini tidak seimbang maka dapat terjadi vertigo.
Contohnya adalah ketika membaca dalam mobil yang sedang melaju. Input
equilibrium mata dan propriosepsi mengatakan bahwa tubuh sedang dalam kondisi
diam tapi percepatan gerakan linear mobil membuat macula utriculus aktif dan
memberikan informasi ke pusat bahwa tubuh sedang bergerak. Perbedaan inilah
yang mengganggu system equilibrium tubuh dan menciptakan vertigo.
Patofisiologi
vertigo sendiri sangat kompleks sebenarnya. Setidaknya ada 6 teori yang
menjelaskan bagaimana terjadinya vertigo.
a.
Teori
rangsangan berlebihan (overstimulasi)
Semakin banyak dan makin cepat
rangsangan (e.g. makin cepat gerak kendaraan) maka makin besar pula peluang
timbulnya gangguan equilibrium tubuh (sindroma vertigo). Sindroma vertigo ini
dapat dirangsang dengan menggunakan kursi putar Barany, faradisasi/galvanisasi
dan irigasi telinga serta dengan kendaraan laut maupun darat. Sindroma vertigo
dapat berupa munculnya vertigo, histagmus, mual dan muntah.
b. Teori konflik sensorik (Guedry)
Rangsangan gerakan yang masuk
melalui 3 macam input mengalami discordance/disharmoni/tidak sinkron sehingga
membingungkan saraf pusat. Akibatnya akan ada pembangkitan saraf otonom ke mata
(nistagmus), vagus (mual muntah), otot postural (unsteady) dan korteks otak
(vertigo). Contohnya adalah membaca di mobil tadi itu sesuai dengan teori yang
ini. Prof tarni juga lebih cenderung memakai teori ini. Emang paling logis si.
Ni buktinya slide prof tarni sama persis ama gambar ini hehe.
c.
Teori
neural mismatch (Reason)
Berdasar teori ini, terdapat 2
faktor yang memicu yaitu upaya mencegah sindro vertigo dan eksplorasi ruang
angkasa. Rangsangan gerakan yang membangkitkan sindrom vertigo tidak ditentukan
oleh kecepatan dan atau besarnya goncangan tapi lebih ditentukan oleh
novelty/keanehan suatu gerakan dan lamanya terpapar oleh gerakan tersebut.
Bingung? Sama ..
Jadi gini. Otak kita sudah
diset untuk punya memori. Bahkan memori gerakan pun ada. Nah saat terjadi suatu
gerakan yang lain dari biasanya misalnya, kita dapat merasakan gerakan tersebut
tidak sesuai dengan yang ada dalam memori kita. Mismatch ini dapat mencetuskan
vertigo. Kalau gerakan ini berlangsung lama, akan terbentuk pola gerakan baru
yang akan merevisi memori gerakan di otak agar lebih sesuai dengan gerakan yang
baru. Hal ini disebut sensory rearrangement dan dalamkondisi ini vertigo
menghilang sebab bisa dikatakan orang tersebut telah teradaptasi.
d. Teori otonomik
Ketidakseimbangan saraf otonom
simpatis dan parasimpatis pada persepsi rangsangan gerak dapat menimbulkan
vertigo terutama jika terdapat dominasi simpatis. Jika dominani saraf
parasimpatis, sindrom vertigo menghilang.
e.
Teori bahan
neurohumoral
Ada 3 macam teori neuro humoral
yaitu :
1) Teori histamine (Takeda)
2) Teori dopamine (Kohl)
3) Teori serotonin (Lucat)
Pada prinsipnya ketiga teori
tersebut sama. Saat terjadi perangsangan gerakan, bahan-bahan neurohumoral
tersebut akan naik jumlahnya dalam cairan tubuh
f.
Teori
sinaps
Berdasarkan
teori sinaps, rangsangan gerakan akan menyebabkan stress fisik dan spikis yang menginduksi
pelepasan CRF. Hal ini mengakibatkan terjadinya dominsi saraf simpatis dan
timbullah vertigo. Saat terjadi reciprocal inhibition, keseimbangan berubah
menjadi dominsai parasimpatis dan timbullah mual muntah. Rangsangan berulang
menyebabkan pengurangan jumlah ion kalsium praqsinaps (karena banyak terpakai)
diikuti menyempitnya kanal kalsium sehingga ipn Ca susah masuk (progressive Ca
channel closure). Akibat berikutnya adaah terjadi penurunan pelepasan
neurotransmitter sehingga respon jaringan/gejala berkurang.
Soal-soal
mini test tutorial week 2
1. Ataxia
gait sering dijumpai pada lesi di bagian otak mana?
a.
Substansia nigra
b. Kapsula
interna
c.
Ganglia basalis
d. Serebelum
e.
Thalamus
2. Seorang
pasien perempuan berumur 40 tahun mengeluh adanya tremor sejak 6 bulan
terakhir. Tipe tremor pasien tersebut merupakan tremor halus. Tremor mencakup
kedua tangan dan mengganggu pada waktu menulis, memegang cangkir, dan pekerjaan
yang memerlukan keterampilan tangan. Apa diagnosis yang paling mungkin?
a.
Huntington’s disease
b. Parkinson’s
disease
c.
Hyperthyroid tremor
d. Alzheimer’s
disease
e.
Wilson’s disease
3. Berikut
ini adalah gejala yang merupakan ciri khas Parkinson, kecuali …
a.
Inkontinensia urin
b. Rolling
pill tremor
c.
Bradikinesia
d. Face
mask
e.
micrographia
4. Berikut
ini merupakan factor risiko penyakit Parkinson, kecuali …
a.
Metal inkotinensia
b. cedera
kepala
c.
infeksi otak
d. psikosis
e.
stroke
5. Obat
berikut ini merupakan pilihan untuk terapi Parkinson, kecuali …
a.
Levodopa
b. Karbidopa
c.
Pramipeksol
d. Karbamazepin
e.
Triheksilfenidil
6. Seorang
laki-laki berusia 50 tahun dating ke dokter dengan keluhan adanya gerakan
seperti menari yang tidak terkontrol. Pasien tersebut mempunyai riwayat
penyakit jantung rematik. Apakah kemungkinan diagnosis?
a.
Balismus
b. Hemibalismus
c.
Chorea athetosis
d. Sydenham
scorea
e.
Huntington chorea
7. Berikut
ini merupakan tujuan program fisioterapi pada penyakit Parkinson kecuali …
a.
Mempertahankan dan meningkatkan range of motion
b. Memperbaiki
kelainan postur tubuh
c.
Mempertahankan ambulasi dan fungsi tangan
d. Menyembuhkan
kecacatan
e.
Meningkatkan aktivitas sehari-hari
8. Apakah
jenis nistagmus yang menunukkan adanya lesi sentral pada pasien vertigo?
a.
Pendular nistagmus
b. Vertical
nistagmus
c.
Horizontal nistagmus
d. Rotator
nistagmus
e.
Positional nistagmus lateral kurang dari 3 detik
Gunakan kasus berikut untuk menjawab
soal no.9 & 10 !
Seorang perempuan berusia 18 tahun
dengan keluhan pusing berputar. Keluhan ini dirasakan terus menerus,
penglihatan ganda. Pemeriksaan fisik didapatkan nistagmus vertical sedang
pemeriksaan naurologi ditemukan limb ataxia.
9. Apakah
diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut?
a.
Dizziness
b. Giddiness
c.
Vertigo tipe perifer
d. Vertigo
tipe sentral
e.
Vertigo tipe campuran
10. Apakah
terapi simtomatis yang dianjurkan?
a.
Diazepam
b. Ibuprofen
c.
Flunarizine
d. Parasetamol
e.
Betahistine mesylate
Gunakan kasus berikut untuk menjawab
soal no.11 - 13 !
Seorang perempuan berusia 60 tahun
menderita pusing, mual, muntah dan tinnitus pada telinga kanannya selama 2 hari
terakhir. Pemeriksaan THT dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
tekanan darahnya 120/80 mmHg, tes Romberg positif dan terdapat horizontal
nistagmus.
11. Apa
penyebab yang paling mungkin?
a.
Metabolic
b. Labirintis
c.
Kardiovaskuler
d. Cedera
di brainstem
e.
Gangguan di cerebellum
12. Apakah
pemeriksaan penunjang untuk membedakan vertigo perifer dan vertigo sentral?
a.
Rontgen foto telinga
b. Audiometric
c.
Scintigrafi
d. Tonometri
e.
BERA
13. Berikut
ini merupakan terapi awal yang dapat diberikan, kecuali …
a.
Antikolinergik
b. Antihistamin
c.
Ca bloker
d. Diazepam
e.
Meklizin
14. Berikut
ini merupakan indikasi pasien vertigo untuk dirujuk, kecuali
a.
Dijumpai ataxia
b. Muncul
kelumpuhan
c.
Dijumpai vertical nistagmus
d. Dengan
terapi awal tidak sembuh
e.
Gejala memberat dengan perubahan posisi
15. Apakah
gejala dizziness yang menunjukkan adanya lesi di saraf perifer?
a.
Ataksia
b. Diplopia
c.
Romberg test negative
d. Deafness
dan tinnitus
e.
Disfungsi saraf IX dan X
Jawaban : DCADD DDBDC BEAED
Alhamdulillah…
Fin 11 04 29 03 32
makasih buat lembar soal + kunci jawabannya gan, mantap banget
BalasHapus