Catatan
Open Lecture
“ current management of
functional syndrome ”
Prof. dr.
Lucas Meliala, Sp.KJ, Sp.S(K)
Oleh :
yuan’s !nk
Pasien datang mencari pertolongan dokter karena merasakan
gejala pada tubuhnya. Akan tetapi, kebanyakan gejala yang dikeluhkan tadi
(nyeri, lemah, lelah dsb) justru tidak dapat ditemukan penyebabnya melalui
pemeriksaan medis sebab tidak adanya kelainan organik. Banyak gejala-gejala ini
disebut sebagai functional syndrome. Kebanyakan gejala somatic fungsional hanya
terjadi sebentar saja tapi ada pula yang berlanjut persisten.
Functional syndrome memiliki ratusan nama sesuai dengan
perkembangan teknologi dan bukti ilmiahnya. Ada yang menyebutnya sebagai
somatisasi, somatoform, abnormal illness behavior, medically unexplained
symptoms, dan yang terakhir yang diterima adalah central sensitivity syndromes.
Factor penyebab
·
Factor predisposisi à
beberapa orang mungkin sebelumnya memiliki bakat secara biologis maupun
psikologis untuk munculnya gejala
·
Fakor presipitasi à
gejala timbul karena kenaikan awareness pada perubahan psikologis yang
berhubungan dengan stress, depresi, penyakit dan injuri
·
Factor perpetuasi à
sesuatu yang membuat gejala dan disabilitas tetap ada
Stress adalah hidup dan hidup adalah stress. Begitulah kata
om Hans Selye. Dan memang benar. Dalam kehidupan ini manusia selalu diliputi
stress yang selalu mengganggu kondisi homeostasis tubuh. Dengan adanya
margin/batas toleransi, manusia bisa menangani dan mengkompensasi
perubahan-perubahan homeostasis sampai taraf tertentu melalui proses adaptasi
baik sentral maupun perifer. Jika terlalu berlebihan, barulah muncul kondisi
dekompensasi yang menimbulkan efek negative.
Proses kompensasi homeostasis terjadi dengan melibatkan :
·
System saraf otonom
(simpatis & parasimpatis)
-
saraf simpatis à
palpitasi, keringatan, nafas cepat dsb karena aktifnya fight & flight
response.
-
saraf parasimpatis à
perasaan tenang, relaksasi
·
Hipothalamus-pituitary-adrenal
axis (HPA axis)
hypothalamus mengeluarkan CRH (corticotrophin releasing hormon)
yang menyebabkan pituitary mengeluarkan ACTH (adrenocorticotropic hormon) &
β-endorphin ke darah. Kemudian ACTH memicu adrenal mengeluarkan
-
cortisol à
dalam level tinggi menyebabkan hipertensi, cardiomyopathy, gagal jantung,
ulcer, gangguan hippocampus (memori), masalah kognitif, DM, atherosclerosis,
inhibisai petimbuhan, imunosupresi dsb.
-
Cathecolamine (epinephrine
& norepinephrine) à meningkatkan tekanan darah, heart rate, laju respirasi,
penggunaan glukosa, tonus otot, kontraksi otot, dsb
Fibromyalgia
Fibromyalgia adalah suatu kondisi peningkatan sensitivitas
nyeri yang umum dan kronis tersebar di seluruh tubuh. Sensasi nyeri pada
fibromyalgia ini merupakan nyeri fungsional yaitu nyeri yang tanpa disertai
lesi perifer tapi ada proses modulasi nyeri di sentral. Hal ini bisa terjadi
akibat penurunan modulasi indibisi sentral.
Terdapat banyak gejala somatic yang mempengaruhi diagnosis
fibromyalgia. Dari sekian banyak tanda gejala yang mungkin ada, > 86
gejala yang sering muncul adalah nyeri, lelah dan gangguan tidur.
Penyebab fibromyalgia secara tepat masih belum diketahui.
Teori yang paling diterima adalah adanya sensitisasi sentral. Mekanismenya
adalah adanya kelainan proses sensori yang berlanjut pada peningkatan level
neurotransmitter/biogenic amine (glutamate <<, serotonin <<,
norepinephrine <<). Mekanisme lain adalah melalui disfungsi
otonom/neuroendokrin.
Pertama dimulai dengan impuls dari afferent yang
mendepolarisasi cornu dorsal medulla spinalis. Selanjutnya, kalsium
ekstraseluler dan nitric oxide berdifusi ke dalam neuron menyebabkan
dilepaskannya substansi P dan glutamate sebagai hasil hipereksitabilitas
neuronal. Pada fibromyalgis, cornu dorsal ini menjadi hiperesponsif pada
stimulasi somatic nosiseptik dan nonnosiseptik. Akibatnya terjadi hiperalgesia
dan hiperestesia. Akhirnya, sinyal nyeri dikirim ke otak dan timbullah persepsi
nyeri.
Central sensitivity syndrome memiliki banyak entitas klinis
yang masuk kategorinya yaitu : fibromyalgia, chronic fatigue syndrome, irritable
bowel syndrome, temporomandibular disorder, restless leg syndrome, periodic
limb movement in sleep, idiopathic low back pain, multiple chemical
sensitivity, primary dismenorrhea, headache tension/migraine/mixed, intestinal
cystitis/chronic prostatitis/painful bladder syndrome, chronic pelvic pain
& endometriosis, myofacial pain syndrome.
Penilaian fibromyalgia
Memenuhi
3 kondisi:
-
Widespread pain index (WPI)
> 7 san symptom severity (SS) scale score > 5 atau WPI 3-6
dan SS scale score > 9
-
Gejala ada pada level sama
selama > 3 bulan
-
Pasien tidak memeliki
kelainan yang menjelaskan asal nyerinya
Criteria
ACR (American College Rheumatology) untuk fibromyalgia butuh pasien mengalami
nyeri kronis > 3 bulan dan
nyeri > 11 dari 18 lokasi nyeri tekan sentuhan jari. Criteria ACR ini cukup sensitive (88,4%) dan
spesifik (81,1%) dalam membedakan fibromyalgia dengan rheumatic.
-
Pain à di kedua sisi tubuh
-
Pain à
diatas dan dibawah pinggang ditambah axial skeletal pain (cervical, anterior
dada, spina thoracal atau lumbar)
Pain
11 dari 18 meliputi :
-
Occiput à
2 di insersi m.suboccipital
-
Cervical bawah à
2 di anterior spatium intertransversum C5-C7
-
Trapezius à
2 di titik tengah batas atas m.trapezius
-
Supraspinatus à
2 di atas spina scapula dekat margo media
-
Costa 2 à
2 superolateral junction costoshondral 2
-
Epicondylus lateral à
2 pada 2cm distal epicondylus
-
Gluteal à
2 kuadran superolateral gluteal
-
Trochanter mayor à
2 di posterior prominensia trochanter
-
Lutut à
2 di medial fat pad proksimal lipat sendi
Yang
dimaksud dengan palpasi jari dilakukan dengan beban tekan sekitar 4 kg dan yang
dimaksdu dengan nyeri tekan disini harus menyebabkan nyeri painful pada palpasi
bukan hanya sekadar tender biasa saja.
Dengan menggunakan WPI (widespread pain index)
-
Catat jumlah area nyeri
dalam 1 minggu terakhir.
-
Cek di 0-19 titik yaitu:
Ekstremitas
atas
|
Ekstremitas
bawah
|
Badan
depan
|
Badan
belakang
|
Gelang
bahu kanan
Gelang
bahu kiri
Lengan
atas kanan
Lengan
atas kiri
Legan
bawah kanan
Lengan
bawah kiri
|
Panggul
kiri
Panggul
kanan
Upper
leg kanan
Upper
leg kiri
Lower
leg kanan
Lower
leg kiri
|
Rahang
kanan
Rahang
kiri
Dada
Abdomen
|
Punggung
atas
Punggung
bawah
Leher
|
-
Skore antara 0 (tidak ada
nyeri) – 1 (ada nyeri)
-
Dikombinasikan dengan SS scale score :
·
Fatigue
·
Walking unfreshed
·
Cognitive symptoms
·
Somatic symptoms
-
Keempat gejala tadi
menjelaskan severitas pain dalam 1 minggu terakhir. Penilaian dilakukan dalam
scoring:
·
0 = tidak ada nyeri
·
1 = masalah ringan, mild
atau intermitten
·
2 = moderate number/level
·
3 = severe, pervasive,
kontinu
-
Somatic symptom meliputi :
·
kelemahan/nyeri otot,
·
lelah,
·
masalah kognitif,
·
sakit kepala,
·
kram.
·
sakit perut,
·
kebas/kesemutan,
·
pusing,
·
insomnia,
·
depresi,
·
konstipasi,
·
mual,
·
grogi,
·
nyeri dada,
·
demam,
·
diare,
·
mulut kering,
·
gatal,
·
wheezing,
·
fenomena Raynaud,
·
hives/welts,
·
telinga berdenging,
·
muntah,
·
heartburn,
·
ulser oral,
·
kejang,
·
mata kering,
·
hilang nafsu makan,
·
terburu-buru,
·
sensitive cahaya matahari,
·
susah mendengar, mudah
memar,
·
rambut rontok,
·
sering buang air kecil,
·
nyeri buang air kecil,
·
spasme vesika urinaria,
·
hilang rasa,
·
pandangan kabur,
·
nafas pendek
-
Total score maksimal 12.
Gejala
|
Scale severitas
|
Score
|
|||
No
problem
|
mild
|
moderate
|
severe
|
||
Fatigue
|
0
|
1
|
2
|
3
|
|
Walking
unfreshed
|
0
|
1
|
2
|
3
|
|
Memory
& attention deficit
|
0
|
1
|
2
|
3
|
|
Somatic
symptom
|
0 (tanpa gejala)
|
1 (1-3 gejala)
|
2 (4-6 gejala)
|
3 (> 7 gejala)
|
-
WPI > 7 & SS
scale score > 5 atau WPI 3-6 dan SS scale score > 9
Terapi fibromyalgia
-
Farmakologis : Amitriptyline,
milnacipran, fluoxetin, nortriptyline, pregabaline, tramadol, meclobemide,
cyclobenzaprine, duloxetine, zolpidem. Pokoknya dari kelas antidepresan, anti
seizure, dopamine agonis, muscle relaxant, & opioid. Analgesic biasa tidak
mempan dipakai disini. Kalau anjuran FDA, pakai obatnya adalah Lyrica®
(pregabalin), cymbalta® (duloxetine) atau savella® (milnacipran)
-
Nonfarmakologis : latihan
aerobic, cognitive terapi, akupuntur, edukasi dsb
Alhamdulillah…
Fin 11 07 04 05 43
Tidak ada komentar:
Posting Komentar